PSM Makassar Gagal Menang, Persebaya Curi Poin dalam Laga
PSM Makassar Gagal Menang, Persebaya Curi Poin dalam Laga Penuh Drama 1-1
Gol Cepat dan Kartu Merah Warnai Duel Panas PSM vs Persebaya
Laga PSM Makassar vs Persebaya Surabaya di Liga 1 berakhir dengan skor imbang 1-1, tetapi jalannya pertandingan jauh dari kata biasa. Pertarungan dua tim legendaris Indonesia itu dipenuhi drama sejak menit awal: gol cepat, respons instan dari tim tamu, hingga kartu merah di menit 90+7 yang membuat tensi pertandingan memuncak sampai peluit panjang.
PSM sempat berada di atas angin berkat gol cepat Sávio Roberto di menit ke-8, namun Persebaya mampu merespons hanya empat menit kemudian lewat sepakan Bruno di menit ke-12. Skor 1-1 bertahan hingga akhir, dan laga ditutup dengan insiden kartu merah yang diterima Akbar Tanjung di masa injury time, menegaskan betapa panasnya duel antara Juku Eja dan Bajul Ijo kali ini.
Babak Pertama: Sávio Roberto Buka Skor, Bruno Balas Cepat
Start Agresif PSM Berbuah Gol
Sejak kick-off, PSM tampil agresif di kandang sendiri. Tekanan tinggi mereka memaksa Persebaya banyak bertahan di sepertiga pertahanan, dan gol pembuka pun lahir sangat cepat. Pada menit ke-8, Sávio Roberto memanfaatkan celah di lini belakang Bajul Ijo. Mendapat ruang di depan gawang, ia melepaskan tembakan akurat yang tak mampu dihentikan kiper Persebaya dan membawa PSM unggul 1-0.
Gol cepat tersebut membuat stadion bergemuruh dan memberikan kepercayaan diri besar bagi skuad Juku Eja. Umpan-umpan direct dan pergerakan cepat di sisi sayap sempat membuat Persebaya kerepotan menghalau serangan demi serangan tuan rumah.
Jawaban Instan Bruno Bikin Laga Makin Panas
Namun keunggulan PSM tidak bertahan lama. Persebaya merespons dengan tenang, mulai berani memegang bola dan mengatur tempo dari lini tengah. Hanya empat menit setelah tertinggal, tepatnya di menit ke-12, Bruno muncul sebagai sosok penyama kedudukan. Menerima bola di area berbahaya, ia mengarahkan sepakan terukur yang membuat gawang PSM bergetar dan mengubah skor menjadi 1-1.
Gol cepat balasan ini mengubah dinamika pertandingan. PSM yang semula nyaman memimpin kini dipaksa kembali menekan, sementara Persebaya mendapatkan momentum dan kepercayaan diri. Babak pertama pun berjalan terbuka, dengan kedua tim saling bertukar serangan dan beberapa kali menciptakan peluang yang membuat jantung suporter berdebar.
Babak Kedua: PSM Terus Menekan, Persebaya Bertahan Mati-Matian
Juku Eja Dominan, Bajul Ijo Andalkan Serangan Balik
Memasuki babak kedua, PSM kembali mengambil alih inisiatif permainan. Dukungan suporter membuat intensitas serangan Juku Eja tidak menurun. Umpan-umpan silang dan kombinasi di sisi kanan maupun kiri lapangan terus diarahkan ke kotak penalti Persebaya.
Beberapa peluang emas tercipta, baik melalui sepakan jarak jauh maupun sundulan hasil bola mati, tetapi ketangguhan kiper dan disiplin lini belakang Persebaya membuat PSM frustrasi. Bajul Ijo memilih menunggu dan sesekali melancarkan serangan balik cepat yang mengandalkan kecepatan lini depan.
Pertandingan semakin menegangkan seiring berjalannya waktu. Setiap duel di lini tengah terasa krusial, beberapa pelanggaran keras terjadi, dan wasit harus bekerja ekstra menjaga ritme pertandingan tetap terkendali.
Drama Injury Time: Kartu Merah Akbar Tanjung
Puncak drama terjadi di masa injury time. Ketika PSM terus menekan mencari gol kemenangan dan Persebaya berusaha mempertahankan hasil imbang, sebuah pelanggaran keras membuat wasit mengeluarkan kartu merah untuk Akbar Tanjung pada menit ke-90+7.
Kartu merah di detik-detik akhir ini semakin memanaskan suasana. Para pemain PSM mencoba memanfaatkan sisa waktu dengan menggempur pertahanan Persebaya, tetapi skor 1-1 tetap tak berubah hingga peluit panjang dibunyikan. Persebaya pulang dengan satu poin berharga, sementara PSM harus menerima kenyataan bahwa dominasi sepanjang pertandingan belum cukup untuk mengamankan kemenangan.
Implikasi Hasil: PSM Kehilangan Dua Poin, Persebaya Dapat Suntikan Moral
PSM Harus Benahi Penyelesaian Akhir
Dari sisi PSM Makassar, hasil ini terasa seperti kehilangan dua poin. Bermain di kandang, unggul lebih dulu, dan tampil dominan di banyak fase permainan seharusnya bisa berujung pada tiga angka. Namun, kurangnya ketajaman di depan gawang dan tidak maksimalnya pemanfaatan peluang membuat mereka hanya mengantongi satu poin.
Pelatih dan tim pelatih PSM tentu punya pekerjaan rumah untuk memperbaiki penyelesaian akhir serta menjaga konsentrasi pemain, terutama setelah mencetak gol. Laga ini menjadi pengingat bahwa di Liga 1, keunggulan tipis dan kelengahan beberapa menit saja bisa langsung dihukum lawan.
Persebaya Pulang dengan Poin Penting dan Mental yang Terjaga
INDOBET365 mengatakan bagi Persebaya Surabaya, hasil imbang 1-1 di markas PSM adalah poin yang sangat berharga. Mereka sempat tertinggal cepat, tetapi mampu bangkit dan menyamakan kedudukan melalui Bruno. Meski lebih banyak tertekan di babak kedua, Bajul Ijo bertahan dengan disiplin dan menunjukkan karakter pantang menyerah hingga akhir pertandingan.
Satu poin di laga tandang berat seperti ini bisa menjadi modal mental penting untuk pertandingan-pertandingan berikutnya. Selain itu, performa kiper dan lini belakang yang solid, terutama setelah mendapat tekanan beruntun, memberi sinyal positif bahwa Persebaya mulai menemukan keseimbangan antara menyerang dan bertahan.
Pertarungan PSM Makassar vs Persebaya Surabaya kali ini mungkin berakhir tanpa pemenang, tetapi drama yang tersaji—gol cepat, respons instan, permainan keras, hingga kartu merah di menit 90+7—membuat laga ini layak dikenang sebagai salah satu duel paling menegangkan di Liga 1 musim ini.
